Franchise Franchise Education (5)

In addition to the food business, the franchise quickly mushroom is education. At this time in the franchise market Indonesia there are about 100-an institution that offers both cooperation and partnership franchise other similar franchise. Among the brisk market franchise Indonesia's education, there is LPIA Gama and UI. Coincidence both were under the same umbrella, namely LPIA Group.



In addition to the food business, the franchise quickly mushroom is education. At this time in the franchise market Indonesia there are about 100-an institution that offers both cooperation and partnership franchise other similar franchise. Among the brisk market franchise Indonesia's education, there is LPIA Gama and UI. Coincidence both were under the same umbrella, namely LPIA Group.

LPIA Gama and UI is not a new name. These two institutions are among the pioneer educational institutions still survived until now with a total branch seratusan. LPIA Group Ali Badaruddin start built on tahun1990's. Originally it was founded in the English language in a small house with a garage name Canari. Several months later he was changing its name to Education of Indonesia-United States (LPIA). However LPIA get new permits in 1992. Ali at that time already has two branches. In order to establish a branch each year, starting in 1995 adopted a system Ali partnership that is now developed into franchise.

Investment to establish a branch LPIA, according to Ali, about Rp 450 million of which Rp 100 million for the initial fee (franchise fee) and Rp 350 million for the place and other costs. "Initial fee is valid for life and can be inherited, so not five years and must be renewed for the next five years. In our initial fee is paid once for ever, "said Ali. "This is the difference between our franchise with another franchise," he menuturkan.

In fact with the partnership that the number of new branches that can be established not only one branch per year as expected Ali. Number of realization far above that. Habituate only, until now the number of branches has reached 64 branches across the country. If the average since 1995 and the addition of branches reach 4-5 branches per year.

After success with the English language course, in 1995 he started a computer course open. But not long computer course and then be encouraged vacuum cleaner and start again in the year 2006 so that LPIA back into educational institutions and courses in English as direncanakannya computer.

To complete the LPIA Ali and assistance to establish the UI Gama. Learning guidance (bimbel) this, he deliberately took the name because the name Gama UI two popular university in Indonesia is the University of Gadjah Mada (UGM) and the University of Indonesia (UI). Gama UI at this time has developed into 40 branches in Indonesia. As well as the LPIA, Gama UI and also developed with the franchise system. Investment for the franchise Gama UI of Rp 400 million of which Rp 100 million of which is the initial fee is valid for life as well.

For the benefit LPIA it provides two alternatives. The first is based on a royalty of 15-20% pendatapannya per month. Results for the second 50:50.

In ilustrasinya mentioned, if a branch of LPIA (education in English and computers) have nine classes with each class, and eight people a week will be the three tedapat 648 students. This is when all the classes are full. Each student to be paid Rp 450 per thousand four months. Means a branch LPIA will get Rp 72 million infusion. Franchisee branch will get royalties of 15% in the year pertam and 20% in the next year the value of Rp 11 million and Rp 14.5 million. This figure is not far different to the pattern of results.

With the income of the partners behind the capital may be an approximately 30-months. While operational BEP can be obtained more quickly, less than one year if the number of students more directly.

INVESTMENT
Total investment: Rp 450 million
Initial fee: Rp 100 million
Royalty fee: System for the benefit
Estimated BEP: NA

LPIA (Indonesia Education Institutions United States)
English courses and computer

Name franchise
: LPIA (Indonesia Education Institutions United States)

Franchisor: LPIA

Address: Graha LPIA, Office Mall Klender B3 Blok No. 16-18, Jl. I Gusti Ngurah Rai, Klender, East Jakarta.

Phone: 021-8604218, 8608154.

Fax: 021-8603825

Email: --

Website
: Www.lpia.web.id

Contact person: --

Business: Education of English and computer

Founded year: 1992

Start franchise: 1995 (the system of partnership, BO)

The number of outlets: 64

Bahasa Indonesia
Di samping bisnis makanan, franchise yang paling cepat menjamur adalah pendidikan. Saat ini di pasar franchise Indonesia terdapat sekitar 100-an lembaga pendidikan yang menawarkan kerjasamanya baik franchise maupun kemitraan lain yang mirip franchise. Di antara yang meramaikan pasar franchise pendidikan Indonesia itu terdapat LPIA dan Gama UI. Kebetulan keduanya berada di bawah payung yang sama yaitu LPIA Group.

LPIA maupun Gama UI bukanlah nama baru. Kedua lembaga ini malah termasuk di antara pionir lembaga pendidikan yang masih bertahan hingga kini dengan total cabang seratusan. LPIA Group mulai dibangun Ali Badaruddin pada tahun1990-an. Awalnya ia mendirikan kursus bahasa Inggris kecil-kecilan di garasi rumahnya dengan nama Canari. Beberapa bulan kemudian ia mengganti namanya menjadi Lembaga Pendidikan Indonesia-Amerika (LPIA). Namun LPIA baru mendapatkan ijin pada tahun 1992. Saat itu Ali sudah memiliki dua cabang. Agar bisa mendirikan cabang tiap tahun, mulai tahun 1995 Ali mengadopsi sistem kemitraan yang kini dikembangkan lagi menjadi franchise.

Investasi untuk mendirikan cabang LPIA, menurut Ali, sekitar Rp 450 juta yang di antaranya sebesar Rp 100 juta untuk initial fee (franchise fee) sedangkan Rp 350 juta untuk tempat dan biaya lainnya. “Initial fee itu berlaku untuk selamanya dan bisa diwariskan, jadi bukan lima tahun dan harus diperbaharui untuk periode lima tahun berikutnya. Di kami initial fee itu sekali bayar untuk selamanya,” kata Ali. “Inilah bedanya franchise kami dengan franchise lain,” ia menuturkan.

Ternyata dengan pola kemitraan itu jumlah cabang baru yang bisa didirikan tak cuma satu cabang per tahun seperti diharapkan Ali. Jumlah realisasinya jauh di atas itu. Tengok saja, hingga saat ini jumlah cabangnya sudah mencapai 64 cabang di seluruh Indonesia. Jika dirata-rata sejak tahun 1995 penambahan cabangnya mencapai 4-5 cabang per tahun.

Setelah sukses dengan kursus bahasa Inggrisnya, pada tahun 1995 kursus komputer mulai ia buka. Namun kursus komputer tak lama kemudian vakum dan mulai digalakkan lagi pada tahun 2006 lalu sehingga LPIA kembali menjadi lembaga pendidikan kursus bahasa Inggris dan komputer seperti yang direncanakannya.

Untuk melengkapi LPIA Ali kemudian mendirikan Bimbingan Belajar Gama UI. Bimbingan belajar (bimbel) ini, katanya sengaja mengambil nama Gama UI karena nama dua universitas yang populer di Indonesia adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). Saat ini Gama UI sudah berkembang menjadi 40 cabang di Indonesia. Seperti juga dengan LPIA, Gama UI juga kemudian dikembangkan dengan sistem franchise. Investasi untuk franchise Gama UI sebesar Rp 400 juta di mana Rp 100 juta di antaranya merupakan initial fee yang berlaku untuk selamanya pula.

Untuk pembagian keuntungan LPIA ia memberikan dua alternatif. Yang pertama berdasarkan royalti yaitu 15-20% dari pendatapannya per bulan. Yang kedua bagi hasil 50:50.

Dalam ilustrasinya disebutkan, jika satu cabang LPIA (pendidikan bahasa Inggris dan komputer) memiliki sembilan kelas dengan masing-masing kelas delapan orang dan seminggu tiga angkatan maka akan tedapat 648 siswa. Ini jika semua kelas penuh. Tiap-tiap siswa dipungut bayaran Rp 450 ribu per empat bulan. Berarti dalam sebulan cabang LPIA itu akan mendapatkan pemasukan Rp 72 juta. Franchisee cabang tersebut akan mendapatkan royalti sebesar 15% pada tahun pertam dan 20% pada tahun berikutnya yang nilainya sekitar Rp 11 juta dan Rp 14,5 juta. Angka ini tak jauh beda dengan pola bagi hasilnya.

Dengan pendapatan sebesar itu balik modal mitra bisa diperoleh sekitar 30-an bulan. Sedangkan BEP operasional bisa didapat lebih cepat, kurang dari satu tahun jika jumlah muridnya langsung banyak.