El Shaddai - God Almighty

Return to Main Menu

El Shaddai - God Almighty

Two people are in prison under a dark land, and lembap
quiet. The only air access is just a small window that
placed on top. When the night comes, they can only see
darkness at night. One of them mendongak to the top and
said, "we live really terpuruk. The only thing that can be
we see only a cloud of black mud in the sky! "he continued
the bitch.

Conversely, the one to see up and said, "We only
are here temporarily. Try habituate, I see stars-bingtang
glitter on black velvet. Truly beautiful! Not long we
free will and can achieve our own stars and become stars!

That is the paradigm. The way we view a problem
can vary, even for behind one another. Problems could
same, but different ways to face and that is important.
The same experienced by William Addis in the year 1770 are
prison in the UK. He felt bleak future if he does not
do anything. What can be expected that a former convict?
Moreover, if he lived in Indonesia, as saying there is "Once
phony in the test for life people do not believe! "That's why
why prisoners often become criminals because they do not return
there is none who would like to receive work. If both work -
either can not get him, try Tebak what will he do?
You are right, back to work at first.

"Where there is a will, there is a way!" William Addis play
otaknya that can be wiraswastawan. He wanted to find a
a useful tool, he would like to create a tool that can be used
to clean the teeth. Berabab during the clean-century
teeth with a duster.

Finally he get enlightenment. He makes holes in the ends of the
chicken bones that you just disantapnya. Then he requested
some feather brush blade guard from the prison. With the glue, he
enter the feather brush to the hole he has created. Be
toothbrush is the first in the world! When out of prison, he
start a home industry is in the field of toothbrushes. Dagangannya demand
William Addis and sweet person who becomes rich.

William Addis stories that I write the paper back from Don L.
Wulffson story-book of Acts Interesting Things Found in the Back-Things
Normal day-to-day life of the show once again that
God we are able to provide big ideas into big brain
we are small. Many of the findings akbar inspired from nature.
Such as building the famous Opera House that, if people
the building may be one of "the most
photographed building in the world, "perhaps we need the idea
the basic building akbar. For arsiteknya was inspired by
slug configuration. That is why forms such as skin
ditangkupkan the shells to one another.

Therefore, if while reading this column you may be We are
is in the "Valley of gloom" and "valley airmata" or even "valley
shadow of death, "never give up. The question we may
huge, but our God is much greater again. For God
we are El Shaddai (EL = Elohiym oracular God, are Shaddai
= means the power). So El Shaddai means God the Almighty.
El Shaddai is able to do all things, there is no impossible
for the El Shaddai.

See only the life of Abraham, what is not possible for Abraham,
very possible for El Shaddai.

Genesis 17: 1a "When Abram was ninety-nine
years, the Lord appeared to Abram and said,
to him: "I am God Almighty (see this, God came
Abram to the show itself as the El Shaddai). When God
came as El Shaddai and Abram to become the impossible
not impossible.

Genesis 17: 1b-2, "I am the Almighty God, in Hiduplah
hadapanKu with not vicious. I will make the agreement between
I and thou, and I will make you very much. "

When God declares itself as the El Shddai to Abram and
a covenant that she will bear a child-aki
men, at that time Abraham was already 99 years old (does not seem to be
may be able to have children). But the power of God is really infinite,
it really happened, in front of Sara, wife of Abraham
birth to a son, that was Isaac.

El Shaddai is able to do all things. Although the valley
gloom, though the valley of water or eye shadow of death,
come on, keep hope in God El Shaddai. And in time we
does not feel powerless and not able, at the time that the Lord will
declares itself as the El Shaddai, as the Almighty God.

For even at the age of 99 years promise to have offspring that
given in Abraham, in the age of 99 years is the logic
which may be someone that can have offspring, are physical
too weak, as noted in:

Rome 4: 19 "faith does not become weak, even though he knows,
that the body is very weak, because he has been approximately
one hundred years and that Sara had closed the womb. "

It is not possible to Abraham and Sarah have a child,
they are too old, have very weak physical, even the womb
Sara has also been closed, but what is not possible for the El
Shaddai? No that is not possible! Everything possible for the El
Shaddai, Amen? El Shaddai is able to do all things, Amen?
Overall we believe may be as long as its power.

Therefore, anything that we are overwrite, never dropped out
despair, believe that God Almighty, berharaplah always in Him.

El Shaddai bless us all ...

By: Joseph Wise Poriman





Dalam program ini tersedia dana dengan jumlah tak terbatas yang berasal dari ribuan sumber sehingga memungkinan bagi siapa saja untuk mendaftar dan berpeluang mendapatkan dana hibah, tanpa syarat!
Gabung Disini

EL SHADDAI - Allah Yang Mahakuasa

Dua orang berada di penjara bawah tanah yang gelap, lembap dan
senyap. Satu-satunya akses udara hanyalah sebuah jendela kecil yang
diletakkan di atas. Ketika malam tiba, mereka hanya bisa melihat
kegelapan malam. Seorang di antara mereka mendongak ke atas dan
berkata, "Hidup kita benar-benar terpuruk. Satu-satunya hal yang bisa
kita lihat hanyalah gumpalan lumpur hitam di langit!" dia terus-
menerus menggerutu.

Sebaliknya, yang seorang melihat ke atas dan berkata, "Kita hanya
sementara berada di sini. Coba tengok, aku melihat bintang-bingtang
gemerlapan di atas beledu hitam. Sungguh indah! Tidak lama lagi kita
akan bebas dan bisa meraih bintang kita sendiri dan menjadi bintang!

Itulah yang namanya paradigma. Cara kita memandang suatu persoalan
bisa berbeda, bahkan bertolak belakang satu sama lain. Persoalan bisa
sama, tetapi cara menghadapinya yang berbeda dan itulah yang penting.
Hal yang sama dialami oleh William Addis yang pada tahun 1770 berada
di penjara Inggris. Dia merasa masa depannya suram jika dia tidak
berbuat apa-apa. Apa yang bisa diharapkan seorang mantan narapidana ?
Apalagi kalau dia tinggal di Indonesia, karena ada pepatah "Sekali
lancung dalam ujian seumur hidup orang tidak percaya!" Itu sebabnya
mengapa narapidana seringkali menjadi penjahat kembali karena tidak
ada seorang pun yang mau menerimanya bekerja. Jika pekerjaan baik-
baik tidak bisa dia dapatkan, coba tebak apa yang akan dia lakukan?
Anda benar, kembali ke pekerjaannya semula.

"Where there is a will, there is a way!" William Addis memutar
otaknya agar bisa menjadi wiraswastawan. Dia ingin menemukan suatu
alat yang berguna, dia ingin membuat sebuah alat yang bisa dipakai
untuk membersihkan gigi. Selama berabab-abad orang membersihkan
giginya dengan kain lap.

Akhirnya dia mendapatkan pencerahan. Dia membuat lubang di ujung
tulang ayam yang baru selesai disantapnya. Kemudian dia minta
beberapa helai bulu sikat dari penjaga penjara. Dengan lem, dia
memasukkan bulu sikat itu ke lubang yang sudah dia buat. Jadilah
sikat gigi yang pertama di dunia! Ketika keluar dari penjara, dia
memulai home industry-nya di bidang sikat gigi. Dagangannya laris
manis dan William Addis menjadi orang yang kaya raya.

Kisah William Addis yang saya tulis kembali dari karya Don L.
Wulffson dari buku Kisah-Kisah Menarik di Balik Penemuan Benda-Benda
Biasa dalam Kehidupan Sehari-hari itu menunjukkan sekali lagi bahwa
Allah kita yang besar sanggup memberikan ide-ide besar ke dalam otak
kita yang kecil. Banyak penemuan akbar yang terinspirasi dari alam.
Seperti gedung Opera House yang terkenal itu, jika orang-orang
mungkin mengagumi gedung yang menjadi salah satu "the most
photographed building in the world," mungkin kita perlu mengagumi ide
dasar bangunan akbar itu. Sebab ternyata arsiteknya terinspirasi oleh
konfigurasi keong. Itulah sebabnya mengapa bentuknya seperti kulit
kerang yang ditangkupkan satu sama lain.

Oleh sebab itu, jika saat membaca Kolom Kita ini Anda mungkin sedang
berada di "lembah kekelaman" dan "lembah airmata" atau bahkan "lembah
bayang-bayang maut", jangan pernah menyerah. Persoalan kita mungkin
besar sekali, tetapi Allah kita jauh lebih besar lagi. Sebab Tuhan
kita adalah EL SHADDAI ( EL =Elohiym yg artinya Allah, sedang Shaddai
artinya =Maha kuasa). Jadi EL SHADDAI artinya Allah yang Mahakuasa.
El Shaddai mampu melakukan segala perkara, tidak ada yang mustahil
bagi El Shaddai.

Lihat saja kehidupan Abraham, apa yang tidak mungkin bagi Abraham,
sangat mungkin bagi El Shaddai.

Kejadian 17 : 1a " Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan
tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman
kepadanya : "Akulah Allah Yang Mahakuasa ( nah ini, Allah datang
kepada Abram dengan menampilkan diri sebagai El Shaddai ). Saat Tuhan
datang sebagai El Shaddai kepada Abram maka yang mustahil menjadi
tidak mustahil.

Kejadian 17 : 1b-2 " Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di
hadapanKu dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara
Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak. "

Saat Tuhan menyatakan diri sebagai El Shddai kepada Abram dan
mengadakan perjanjian bahwa dia akan melahirkan seorang anak aki-
laki, saat itu Abraham sudah berumur 99 tahun ( sepertinya tidak
mungkin bisa punya anak ). Tetapi kuasa Tuhan sungguh tak terbatas,
hal itu benar-benar terjadi, tahun depan Sara, isteri Abraham
melahirkan seorang anak laki-laki, itulah Ishak.

El Shaddai mampu melakukan segala perkara. Sekalipun itu lembah
kekelaman, sekalipun itu lembah air mata atau bayang-bayang maut,
mari, tetaplah berharap pada Allah El Shaddai. Dan di saat kita
merasa tidak mampu dan tak berdaya, di saat itulah Tuhan akan
menyatakan diri sebagai El Shaddai, sebagai Allah yang Mahakuasa.

Sebab justru pada usia 99 tahun janji untuk memiliki keturunan itu
diberikan pada Abraham, padahal dalam usia 99 tahun itu secara logika
mana mungkin seseorang itu bisa memiliki keturunan, fisiknya sudah
terlalu lemah, seperti yg tercatat dalam :

Roma 4 : 19 " Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui,
bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira
seratus tahun dan bahwa rahim Sara telah tertutup. "

Rasanya sudah tidak mungkin lagi Abraham dan Sara memiliki anak,
mereka sudah terlalu tua, fisiknya sudah sangat lemah, bahkan rahim
Sara juga sudah tertutup, tetapi apa yang tidak mungkin bagi El
Shaddai ? Tidak ada yang tidak mungkin ! Semuanya mungkin bagi El
Shaddai , amen ? El Shaddai mampu melakukan segala perkara, amen ?
Semuanya mungkin asalkan kita percaya akan kuasaNya.

Oleh sebab itu, apapun yang sedang menimpa kita, jangan pernah putus
asa, percayalah Allah yang Mahakuasa, berharaplah selalu kepadaNya.

El Shaddai memberkati kita semua…

Oleh : Joseph Wise Poriman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar